![]() |
| Sebanyak 118 tangki air bersih berkapasitas 8.000 liter dikirim dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang | dok: komdigi/Indra |
Bencana banjir sempat melumpuhkan kehidupan warga Aceh Tamiang dan memutus aktivitas sehari-hari. Krisis air bersih serta terputusnya komunikasi membuat warga bertahan dalam keterbatasan. Namun perlahan, harapan mulai tumbuh seiring masuknya bantuan dan pemulihan layanan dasar.
Ketersediaan air bersih menjadi penanda awal kebangkitan warga pascabanjir. Air yang sebelumnya sulit diakses yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan ibadah. Kondisi ini membawa rasa aman dan ketenangan bagi masyarakat terdampak.
Sebanyak 118 tangki air bersih berkapasitas 8.000 liter dikirim. Penyaluran dilakukan bertahap untuk memastikan seluruh titik terdampak terjangkau. Upaya ini menjadi penopang utama kehidupan warga sementara waktu.
Di saat bersamaan, jaringan komunikasi mulai kembali tersambung di berbagai wilayah. Akses telepon dan internet memungkinkan warga menghubungi keluarga serta memperoleh informasi penting. Komunikasi yang pulih membantu mempercepat proses pemulihan sosial.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pemulihan difokuskan pada kebutuhan paling mendasar warga. Bantuan dikirim melalui kerja sama pemerintah dan mitra swasta.
"Hari ini kami berangkatkan bantuan air bersih dan kebutuhan harian warga dari Kemkomdigi dan mitra. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi keluarga dan saudara-saudari kita yang ada di wilayah terdampak, khususnya di Aceh Tamiang," Kata Meutya saat pelepasan bantuan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Minggu (28/12/2025).
Sementara, Meutya mengatakan progres pemulihan jaringan di wilayah terdampak telah melampaui 95 persen. Namun di beberapa titik seperti Benar Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues, jaringan masih bergantung pada pasokan listrik dan berada pada kisaran 60 hingga 80 persen.
"Pemulihan jaringan tergantung ketersediaan pasokan listrik. Kami terus memantau titik-titik tersebut untuk mempercepat pemulihannya," jelas Meutya.
Bantuan ini hasil dari kolaborasi Kemkomdigi dengan Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), XLSmart, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Prioritaskan layanan kesehatan.
![]() |
| Wamen Nezar saat meninjau RSUD Aceh Tamiang, Rabu (24/12/2025) |
Terpisah, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Aceh Tamiang kembali berjalan setelah sebelumnya berhenti beroperasi karena terdampak banjir Sumatra.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan fasilitas medis, seperti rumah sakit dan puskesmas, menjadi prioritas untuk segera ditangani karena menyangkut keselamatan warga.
Sejak terjadinya bencana, pemerintah langsung bergerak melakukan langkah-langkah pembersihan dan perbaikan alat agar layanan medis dapat kembali beroperasi, termasuk memastikan ketersediaan konektivitas.
“Alhamdulillah perbaikannya sudah mulai progresif. Saat ini uptime untuk jaringan telekomunikasi di Aceh Tamiang mencapai kurang lebih 70 persen dan kita coba terus jaga agar bisa stabil ke depannya,” jelas Wamen Nezar saat meninjau RSUD Aceh Tamiang, Rabu (24/12/2025).
Wamen Nezar Patria menegaskan Kemkomdigi bersama operator seluler terus memperbaiki BTS terdampak.
.png.webp)
