 |
| cover | topik.id |
Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)/ICT Development Index merupakan suatu indikator untuk memantau perkembangan suatu negara/wilayah menuju masyarakat informasi.
"Dengan dilakukannya penghitungan Indeks Pembangunan TIK diharapkan dapat memberikan gambaran pembangunan TIK di berbagai wilayah di Indonesia," keterangan tertulis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam salinan yang dapat diunduh publik.
Publikasi ini memuat Indeks Pembangunan TIK tingkat nasional dan provinsi yang mencerminkan pembangunan TIK di Indonesia dan di 34 provinsi di Indonesia selama tahun 2020−2021.
Indeks Pembangunan TIK ini disusun berdasarkan sebelas indikator yang meliputi tiga subindeks yaitu akses dan infrastruktur TIK, penggunaan TIK, serta keahlian TIK sesuai dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU).
Seperti penelusuran TOPIK.ID, BPS telah merilis sejumlah daerah dengan pengguna internet tertinggi dan terendah di Indonesia. Data Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2021 tersebut dirilis pada September 2022 yang lalu.
Data Indeks TIK Indonesia.
Indeks Pembangunan TIK Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada skala 0‒10, Indeks Pembangunan TIK Indonesia 2021 sebesar 5,76 meningkat dibandingkan dengan Indeks Pembangunan TIK tahun 2020 yang sebesar 5,59.
Hal serupa juga terjadi pada ketiga subindeks penyusun Indeks Pembangunan TIK yang mengalami peningkatan pada tahun 2021.
Nilai subindeks tertinggi pada tahun 2021 adalah subindeks keahlian TIK sebesar 5,97, diikuti oleh subindeks akses dan infrastruktur TIK sebesar 5,76, dan subindeks penggunaan TIK sebesar 5,66.
Daerah Pengguna Internet Tertinggi
Jumlah provinsi dengan tingkat penetrasi internet di bawah 50 persen semakin berkurang, yakni hanya enam provinsi pada 2021. Artinya, ada 28 provinsi yang memiliki tingkat penetrasi di atas 50 persen.
Berikut daftar 10 provinsi pengguna internet tertinggi di Indonesia 2021:
1. DKI Jakarta: 85,55 persen.
2. Kepulauan Riau: 81,03 persen.
3. Kalimantan Timur: 74,47 persen.
4. DI Yogyakarta: 74 persen.
5. Kalimantan Utara: 66,01 persen.
6. Jawa Barat: 68,37 persen.
7. Bali: 67,75 persen.
8. Banten: 67,14 persen.
9. Kalimantan Selatan: 66,01 persen.
10. Riau: 62,83 persen.
