Bjorka bobol data pengguna aplikasi PeduliLindungi

Hendrik Syahputra

Bjorka mengungkapkan Aplikasi PeduliLindungi sebelumnya dikenal sebagai TraceTogether tetapi kemudian berubah.

Bjorka | cover topik.id

Hacker Bjorka kembali membobol data yang diduga merupakan pengguna aplikasi PeduliLindungi, sebelumnya juga membobol data dari aplikasi MyPertamina kemarin. 

Dari penelusuran TOPIK.ID, Selasa (15/11/2022), dari situs forum breached.to, Bjorka dari postingan terbarunya di situs forum dunia itu bertajuk 'INDONESIA COVID-19 APP PEDULILINDUNGI 3,2 BILLION'.

Dari keterangan postingan itu, Bjorka mengungkapkan Aplikasi PeduliLindungi sebelumnya dikenal sebagai TraceTogether tetapi kemudian berubah karena aplikasinya di Singapura menggunakan nama yang sama.

"(PeduliLindungi adalah aplikasi pelacakan kontak resmi COVID-19 yang digunakan untuk pelacakan kontak digital di Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bekerja sama dengan Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) , dan Telkom Indonesia. Aplikasi ini sebelumnya dikenal sebagai TraceTogether tetapi kemudian berubah karena aplikasinya di Singapura menggunakan nama yang sama, red)." tulis Bjorka bertanggal 15, 2022 pukul 06.42 AM.

postingan Bjorka di forum breached.to
Hacker paling dicari itu mengungkapkan bocoran terdiri dari file terkompresi (compressed) 48 GB, tak terkompresi (Uncompressed) 157 GB, dengan total 3,250,144,777 data.

Pembocoran data dengan format CSV itu diklaim dilakukan pada November 2022. Bentuknya berupa nama, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, DOB, gender, pendapatan (Daily, Monthly, Yearly), dan lainnya.

Sebelumnya, Bjorkan telah membobol data MyPertamina dan diunggah pada 10 November 2022 di forum yang sama BreachForums. 

Bjorka mengaku telah membocorkan 44.237.264 data pengguna dari aplikasi MyPertamina. 

Dalam unggahannya tersebut, tercatat data yang dia retas terdiri atas 30 GB tak terkompresi dan 6 GB terkompresi.  

Bjorka juga menyatakan telah menjual data tersebut senilai Rp392 juta dalam bentuk BitCoin. 

"MyPertamina is a digital financial service platform from Pertamina that integrated with the apps LinkAja. This application is used for non-cash fuel oil payments at Pertamina's public fueling stations (MyPertamina adalah platform layanan keuangan digital dari Pertamina yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran BBM non-tunai di SPBU Pertamina)," keterangan tertulis Bjorka dalam unggahan tersebut.

Penelusuran TOPIK.ID, data tersebut terdiri atas 6GB file terkompresi (compressed) dan 30 GB data tak terkompresi (uncompressed). Bjorka membeberkan telah melakukan peretasan data tersebut pada November 2022 dengan format CSV. 
Share:
Baca berita berbasis data.

Kategori konten paling banyak dibaca.
News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks