iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Alibaba Cloud ekspansi di Asia Tenggara, Singapura jadi pusat inovasi

Singapura selama satu dekade terakhir telah menjadi gerbang penting bagi transformasi digital regional.

author photo
A- A+
Selina Yuan, Presiden Bisnis Internasional di Alibaba Cloud Intelligence | @alibaba
Alibaba Cloud mengumumkan ekspansi besar-besaran infrastruktur cloud-nya di kawasan Asia Tenggara sebagai respons terhadap lonjakan permintaan layanan cloud dan AI. Salah satu langkah penting adalah pembukaan pusat data ketiga di Malaysia yang resmi beroperasi sejak 1 Juli 2025. 

Selain itu, Alibaba Cloud juga mengungkapkan rencana pembangunan fasilitas pusat data kedua di Filipina yang dijadwalkan selesai pada Oktober 2025. Ekspansi ini mempertegas komitmen perusahaan dalam memperluas kapasitas dan cakupan layanan mereka di pasar Asia yang terus berkembang.

Pengumuman ekspansi tersebut disampaikan dalam ajang Alibaba Cloud Global Summit yang digelar di Singapura. Acara ini sekaligus menandai satu dekade kehadiran Alibaba Cloud di negara-kota tersebut. Singapura tidak hanya menjadi lokasi konferensi penting ini, tetapi juga ditetapkan sebagai kantor pusat internasional Alibaba Cloud. Posisi strategis ini memperkuat peran Singapura sebagai pusat transformasi digital dan inovasi teknologi di kawasan Asia Tenggara.

Seiring dengan ekspansi infrastrukturnya, Alibaba Cloud kini memiliki jaringan global yang mencakup 90 zona ketersediaan di 29 wilayah. Jaringan ini memperluas jangkauan perusahaan dan memperkokoh posisinya sebagai salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia. Dengan skala global yang terus berkembang, Alibaba Cloud berada dalam posisi yang ideal untuk memenuhi kebutuhan teknologi dari berbagai jenis bisnis di seluruh dunia.

Selain memperluas infrastruktur fisik, Alibaba Cloud juga meluncurkan Pusat Kompetensi Global AI (AIGCC) pertamanya di Singapura. Fasilitas ini bertujuan mendukung lebih dari 5.000 bisnis dan melatih hingga 100.000 pengembang, mendorong percepatan adopsi AI lintas industri. AIGCC menjadi pilar penting dalam strategi perusahaan untuk mengembangkan ekosistem AI yang inklusif dan berdaya saing global.

Selina Yuan, Presiden Bisnis Internasional di Alibaba Cloud Intelligence, menekankan bahwa Singapura selama satu dekade terakhir telah menjadi gerbang penting bagi transformasi digital regional. Dalam sambutannya di Global Summit, ia menyampaikan bahwa Alibaba Cloud berkomitmen untuk memberdayakan bisnis dari berbagai sektor melalui teknologi AI dan solusi digital mutakhir, sekaligus mendorong inovasi berkelanjutan di kawasan.
"Selama dekade terakhir, Singapura telah menjadi pusat inovasi sekaligus gerbang menuju ekonomi digital di kawasan ini. Merayakan tonggak penting ini, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala dan vertikal, sekaligus memajukan inovasi AI mutakhir dan mendorong transformasi digital berkelanjutan di Singapura untuk tahun-tahun mendatang," jelas Selina Yuan, Presiden Bisnis Internasional di Alibaba Cloud Intelligence dalam keterangan resminya, dilansir Sabtu (19/7/2025).
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Alibaba Cloud berencana menginvestasikan lebih dari 60 juta dolar AS untuk memperkuat jaringan mitra bisnis dan mempercepat pengembangan teknologi AI selama tahun fiskal berjalan. Investasi ini mencerminkan ambisi jangka panjang perusahaan untuk menjadi mitra utama dalam transformasi digital Asia Tenggara dan wilayah lainnya.

Dari sisi produk dan layanan, Alibaba Cloud mengumumkan peningkatan besar pada platform IaaS dan PaaS, termasuk penguatan teknologi AI. Salah satu fitur unggulan terbaru adalah “Satu Saluran untuk AI” pada layanan Data Transmission Service (DTS), yang secara otomatis mengubah berbagai jenis data menjadi database vektor siap pakai untuk aplikasi AI, menyederhanakan proses persiapan data bagi perusahaan.

Peningkatan juga dilakukan pada platform AI (PAI), khususnya Elastic Algorithm Service (EAS), yang kini mendukung model AI kompleks seperti Mixture of Experts (MoE). Inovasi seperti Expert Parallel dan kerangka disagregasi baru memungkinkan inferensi lebih cepat—hingga 15.000 token per detik dengan latensi rendah—sehingga cocok untuk kebutuhan model bahasa besar seperti Qwen3 235B.

Alibaba Cloud juga menghadirkan instans Enterprise Elastic Compute Service (ECS) berbasis prosesor Intel generasi ke-9 ke delapan pasar baru di Asia, Eropa, dan Timur Tengah. 

Generasi baru ECS ini memberikan efisiensi komputasi 20% lebih tinggi dan kinerja hingga 50% lebih cepat untuk beban kerja berat seperti sistem rekomendasi, HPC, dan basis data Redis.

Selain fokus pada teknologi dan efisiensi, Alibaba Cloud juga memperkenalkan solusi AI untuk keberlanjutan. Melalui platform Energy Expert, perusahaan meluncurkan alat pelaporan ESG berbasis AI yang memanfaatkan model bahasa besar Qwen.

Alibaba juga bekerja sama dengan Forrester dan NTU dalam studi global “AI Hijau,” yang menunjukkan bahwa meskipun banyak organisasi mengakui pentingnya AI ramah lingkungan, masih ada tantangan besar dalam implementasinya, terutama terkait efisiensi energi dan sumber daya perangkat keras.

"Meskipun 84% mengakui pentingnya AI Hijau, 69% masih berada dalam tahap awal adopsi AI, dengan menyebutkan hambatan seperti kurangnya perangkat keras yang bersumber secara berkelanjutan (80%) dan kesulitan mengoptimalkan penggunaan energi pusat data (73%)," jelasnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks