iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Cek kesehatan anak di sekolah, Komdigi pastikan internet ngebut

Kemkomdigi secara aktif melakukan pemantauan terhadap kualitas jaringan internet di berbagai wilayah.

author photo
A- A+
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid saat mengunjungi CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang | @komdigi
Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan bahwa konektivitas internet menjadi pilar utama dalam pelaksanaan program kesehatan nasional yang menyasar anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Program ini menyentuh lebih dari 53 juta peserta didik yang tersebar di 282.317 sekolah dari Sabang hingga Merauke, menjadikannya salah satu inisiatif paling masif dalam bidang kesehatan anak dan pendidikan.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya keandalan koneksi internet dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Seluruh data pemeriksaan kesehatan siswa diproses secara daring melalui aplikasi khusus, yang artinya koneksi yang stabil dan cepat menjadi hal mutlak agar program berjalan optimal.

Dalam kunjungannya ke SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Meutya menyatakan bahwa volume data yang akan diproses dari seluruh siswa sangat besar. Oleh karena itu, dukungan infrastruktur digital yang kuat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program CKG Sekolah di lapangan.
"Ketika ini dilakukan secara masif, data-datanya akan luar biasa banyak, sehingga tersedianya konektivitas yang baik menjadi penting," jelas Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid saat mengunjungi CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8/2025).
Untuk memastikan keberlanjutan dan keandalan sistem, Kemkomdigi secara aktif melakukan pemantauan terhadap kualitas jaringan internet di berbagai wilayah. Pemantauan ini mencakup koneksi berbasis fixed broadband maupun jaringan seluler yang tersedia di wilayah pelaksanaan program.

Menteri Meutya juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan. Dukungan Kemkomdigi terhadap Kementerian Kesehatan menjadi bentuk nyata sinergi antarinstansi dalam mendorong pelayanan publik berbasis digital yang lebih baik dan merata di seluruh pelosok tanah air.

Sementara itu, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, turut menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini. Ia menyebutkan bahwa masih ada daerah-daerah yang memiliki keterbatasan konektivitas, yang berdampak pada kelancaran input data pemeriksaan siswa.

Menurut Rizka, aplikasi digital menjadi alat utama dalam mencatat dan mengelola hasil pemeriksaan siswa. Oleh karena itu, dukungan dari Kemkomdigi dalam memastikan sinyal internet tetap stabil dan tersedia di semua sekolah menjadi hal yang sangat krusial.

"Kita menggunakan aplikasi untuk menginput seluruh data hasil pemeriksaan ini. Makanya dukungan Komdigi terkait sinyal internet ini sangat penting sekali," tandasnya.

Program CKG Sekolah bukan sekadar pemeriksaan kesehatan biasa. Ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun generasi emas Indonesia melalui upaya preventif dan promotif di bidang kesehatan, sejak usia dini di lingkungan sekolah.

Dengan pendekatan digital dan berbasis data, program ini diharapkan tidak hanya mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, tetapi juga menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan kesehatan dan pendidikan ke depan yang lebih terintegrasi dan berbasis bukti.

Program CKG Sekolah sendiri telah ditetapkan sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) kedua oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, setelah sebelumnya meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang juga menyasar peserta didik di seluruh Indonesia. Kedua program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup generasi muda secara menyeluruh.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks