![]() |
cover | @ist |
Berdasarkan aturan baru, visa K akan berlaku mulai 1 Oktober mendatang dan akan melengkapi 12 jenis visa biasa yang sebelumnya tersedia. Namun, berbeda dengan kategori lain, visa K menawarkan lebih banyak kemudahan, baik dari segi jumlah masuk yang diizinkan, masa berlaku, maupun durasi tinggal. Hal ini membuatnya lebih fleksibel dan ramah bagi kalangan profesional muda yang ingin terlibat dalam aktivitas lintas negara di Tiongkok.
"Setelah memasuki Tiongkok, pemegang visa K dapat terlibat dalam pertukaran di bidang-bidang seperti pendidikan, budaya, serta sains dan teknologi, serta kegiatan kewirausahaan dan bisnis yang relevan. Kecuali persyaratan usia, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja tertentu, aplikasi untuk visa K tidak mengharuskan pemberi kerja atau entitas dalam negeri untuk mengeluarkan undangan, dan proses aplikasi juga akan lebih efisien," tulis otoritas Tiongkok di laman resminya, dilansir Kamis (21/8/2025).
Otoritas Tiongkok menjelaskan bahwa pelamar visa K harus memenuhi kualifikasi tertentu, termasuk usia, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Meski begitu, proses aplikasi dibuat lebih sederhana karena tidak mengharuskan adanya undangan dari pemberi kerja atau institusi dalam negeri. Dengan demikian, birokrasi yang seringkali dianggap rumit dapat dipangkas, sehingga prosesnya lebih efisien.
Setelah memasuki Tiongkok, pemegang visa K diberi peluang luas untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan pendidikan, pertukaran budaya, penelitian sains dan teknologi, hingga kewirausahaan dan bisnis yang relevan. Fleksibilitas ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem inovasi sekaligus mempercepat pertumbuhan sektor-sektor prioritas.
Dalam konferensi pers, pejabat Tiongkok menegaskan bahwa pembangunan negara membutuhkan kontribusi talenta dari seluruh dunia. Sebaliknya, Tiongkok juga berkomitmen untuk menyediakan peluang besar bagi para profesional muda internasional yang ingin berkontribusi. Melalui kebijakan ini, Tiongkok berupaya menegaskan diri sebagai magnet global bagi generasi muda di bidang teknologi dan sains.
Kebijakan visa K juga sejalan dengan strategi pengembangan tenaga kerja Tiongkok di era baru. Dengan menarik lebih banyak profesional muda berbakat, negara ini berharap dapat memperdalam kerja sama internasional, memperluas pertukaran pengetahuan, serta memperkuat posisi Tiongkok dalam kompetisi global di bidang inovasi teknologi.
Langkah ini diluncurkan di tengah tren pelonggaran aturan visa Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Hingga akhir Juli 2025, Tiongkok telah menjalin kesepakatan bebas visa dengan 75 negara. Perluasan kebijakan perjalanan bebas visa ini terbukti mampu mendorong pertukaran internasional sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan dan profesional asing ke Tiongkok.
Data Administrasi Imigrasi Nasional menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perjalanan warga negara asing. Selama enam bulan pertama tahun 2025, tercatat 38,05 juta perjalanan ke atau dari Tiongkok, naik 30,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 13,64 juta merupakan perjalanan bebas visa, yang melonjak 53,9 persen. Angka ini menjadi bukti bahwa kebijakan visa baru, termasuk visa K, berpotensi semakin memperkuat arus masuk talenta global ke Tiongkok.
"Keputusan ini diumumkan di tengah upaya Tiongkok untuk terus menyederhanakan aturan visa guna mendorong pertukaran internasional selama beberapa tahun terakhir. Hingga akhir Juli, Tiongkok telah memperkenalkan perjanjian bebas visa masuk unilateral atau pembebasan visa bersama dengan 75 negara," jelasnya.