iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Tren EV murah, Tiongkok desak UE buka pasar lebih adil

Tiongkok menilai bahwa UE justru melakukan langkah proteksionis dengan menuduh produsen EV Tiongkok menerima subsidi besar.

author photo
A- A+
Dermaga kargo di Yantai, Provinsi Shandong, Tiongkok timur | @gov.cn
Tiongkok kembali menegaskan posisinya terhadap kebijakan Uni Eropa (UE) terkait kendaraan listrik. Melalui pernyataan resmi Kementerian Perdagangan, Tiongkok meminta UE agar tidak menjadikan tarif sebagai senjata dagang. Negeri Tirai Bambu mendorong agar hambatan pasar dihapuskan demi menciptakan kompetisi yang sehat dan adil di sektor kendaraan listrik.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perdagangan, He Yadong, dalam konferensi pers rutin. Ia merespons langkah Volkswagen yang baru-baru ini mengumumkan peluncuran model kendaraan listrik murah ID.1 untuk pasar Eropa. Menurutnya, langkah produsen Jerman itu menunjukkan adanya permintaan nyata dari konsumen akan kendaraan ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
"Langkah tersebut memenuhi permintaan pasar dan harapan konsumen, karena konsumen UE mencari lebih banyak variasi produk dengan kinerja lebih maju dengan harga lebih baik," kata He Yadong dalam pernyataan resminya, dilansir Sabtu (20/9/2025).
He menekankan bahwa konsumen Eropa kini mencari variasi produk yang lebih luas, dengan kinerja teknologi lebih maju namun tetap ramah di kantong. Kehadiran kendaraan listrik murah dianggap menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Dalam konteks ini, Tiongkok menyebut bahwa tren yang terjadi di Eropa selaras dengan arah pengembangan industri kendaraan listrik di negaranya.

Sektor kendaraan listrik Tiongkok sendiri telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dukungan pada elektrifikasi, inovasi pintar, serta strategi rantai pasok yang terintegrasi membuat industri ini tumbuh kompetitif. Menurut He, produsen mobil Eropa seharusnya mampu beradaptasi dengan perubahan pasar ini, sekaligus ikut mengambil peran dalam transformasi industri global.

Inovasi teknologi dan kerja sama di sepanjang rantai industri disebut menjadi faktor kunci keberhasilan Tiongkok. Kombinasi tersebut menghasilkan rasio harga dan performa yang sangat kuat, sehingga membuat produk kendaraan listrik Tiongkok menarik di mata konsumen global. Keunggulan inilah yang turut berkontribusi dalam mendukung agenda mitigasi perubahan iklim, termasuk di Eropa.

"Inovasi teknologi dan kerja sama penuh rantai industri telah menghasilkan rasio harga-kinerja yang luar biasa kuat, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan sektor kendaraan listrik. Inilah sebabnya kendaraan listrik Tiongkok banyak diminati konsumen dan menjadi faktor kunci yang mendukung upaya global, termasuk di Uni Eropa, untuk mengatasi perubahan iklim," ujar juru bicara tersebut. 

Namun, Tiongkok menilai bahwa UE justru melakukan langkah proteksionis dengan menuduh produsen EV Tiongkok menerima subsidi besar. Labelisasi tersebut dianggap tidak berdasar, sebab keunggulan harga-performa merupakan hasil dari inovasi dan efisiensi, bukan semata bantuan pemerintah. Penggunaan instrumen anti-subsidi dinilai hanya menciptakan hambatan baru dan mengganggu kompetisi yang seharusnya terbuka.

He menegaskan, sejarah telah menunjukkan bahwa proteksionisme tidak mampu melawan kekuatan pasar. Kebijakan semacam itu juga tidak bisa menghentikan pilihan rasional konsumen Eropa yang semakin menginginkan kendaraan listrik murah dan berkualitas. Dengan kata lain, pasar sendiri akan menentukan pemenang kompetisi, bukan regulasi yang diskriminatif.

"Praktik telah menunjukkan bahwa proteksionisme tidak dapat menahan kekuatan pasar, juga tidak dapat menghalangi pilihan rasional konsumen Uni Eropa," ujarnya.

Tiongkok mendesak UE untuk mengikuti tren global menuju kerja sama industri. Alih-alih membangun tembok proteksi, kedua belah pihak diminta menciptakan ekosistem pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. He juga menambahkan bahwa Tiongkok terbuka menyambut produk kendaraan listrik asal Eropa di pasar domestiknya, sembari menawarkan kerja sama lebih dalam demi mendukung transisi hijau dunia.

"Kerja sama adalah jalan yang tepat. Kami menyambut produk-produk Eropa di pasar Tiongkok dan siap memperdalam kerja sama di sektor kendaraan listrik," tutupnya. 


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks