![]() |
Data center Google Singapura | dok: @google |
Kejahatan siber terus berkembang semakin kompleks dan ganas, menuntut pendekatan baru dalam menjaga keamanan digital. Google menilai bahwa kolaborasi antara manusia dan kecerdasan buatan (AI) menjadi kunci penting untuk mengembalikan keseimbangan dalam dunia keamanan siber. Dengan memberdayakan para pembela siber melalui teknologi AI, diharapkan para pelaku kejahatan digital dapat diimbangi, sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap pengguna di ruang daring.
Sebagai langkah nyata, Google bersama Airbus menggelar ajang GenSec Capture the Flag (CTF) di DEF CON 33. Acara ini secara khusus dirancang untuk mengeksplorasi bagaimana manusia dan AI bisa bekerja sama dalam menghadapi tantangan keamanan siber. Tujuannya bukan hanya kompetisi, melainkan menciptakan ruang belajar yang interaktif dan menyenangkan, di mana peserta dari berbagai tingkat keahlian bisa memahami potensi penerapan AI pada alur kerja keamanan sehari-hari.
Partisipasi dalam ajang ini menunjukkan antusiasme tinggi dari komunitas. Hampir 500 peserta berhasil menyelesaikan tantangan pengantar yang tersedia, dengan catatan menarik bahwa 23% di antaranya menggunakan AI untuk keamanan siber untuk pertama kalinya. Angka ini menjadi sinyal positif bahwa banyak individu maupun profesional tertarik untuk mengadopsi AI dalam praktik keamanan digital mereka.
"Di GenSec CTF, hampir 500 peserta berhasil menyelesaikan tantangan pengantar, dengan 23% peserta menggunakan AI untuk keamanan siber untuk pertama kalinya. Sebanyak 85% peserta menganggap acara ini bermanfaat untuk mempelajari bagaimana AI dapat diterapkan pada alur kerja keamanan. Umpan balik positif ini menyoroti bahwa CTF yang berpusat pada AI dapat memainkan peran penting dalam mempercepat pendidikan dan adopsi AI di komunitas keamanan," ungkap Tim Privasi, Keselamatan, dan Keamanan Google dalam laporan resminya, dilansir Kamis (2/10/2025).
Selain itu, sebanyak 85% peserta menyatakan bahwa ajang ini sangat bermanfaat dalam membantu mereka memahami bagaimana AI dapat diintegrasikan ke dalam workflow keamanan. Respon positif ini menegaskan bahwa inisiatif seperti CTF berbasis AI memiliki peran signifikan dalam mempercepat pendidikan, pemahaman, dan adopsi teknologi AI di bidang keamanan siber.
Dalam penyelenggaraan GenSec CTF, peserta juga berkesempatan mencoba Sec-Gemini, sebuah AI Keamanan Siber eksperimental milik Google. Teknologi ini hadir sebagai asisten opsional dalam antarmuka kompetisi, membantu peserta menganalisis dan menyelesaikan tantangan dengan lebih efisien. Berdasarkan survei, 77% responden menyebutkan bahwa Sec-Gemini “sangat membantu” atau bahkan “luar biasa membantu”, membuktikan potensinya sebagai mitra kolaboratif bagi para pembela siber.
Google pun memberikan apresiasi tinggi kepada komunitas DEF CON atas partisipasi dan dukungan mereka. Umpan balik yang diberikan selama acara menjadi masukan berharga dalam menyempurnakan pengembangan Sec-Gemini. Beberapa pembelajaran langsung diterapkan pada iterasi berikutnya, menunjukkan komitmen Google untuk mendengarkan komunitas sekaligus memperbaiki kualitas teknologinya secara berkesinambungan.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada komunitas DEF CON atas partisipasinya yang antusias dan atas kesuksesan acara perdana ini. Umpan balik dari komunitas selama acara berlangsung sangat berharga dalam memahami cara meningkatkan Sec-Gemini, dan kami telah menerapkan beberapa pembelajaran yang didapat pada iterasi berikutnya," jelasnya.
Google menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan dalam inovasi keamanan siber berbasis AI. Kolaborasi dengan komunitas akan terus diperluas demi menciptakan perangkat yang mampu memberikan perlindungan lebih baik kepada pengguna daring. Informasi terbaru mengenai perkembangan CTF dan teknologi keamanan berbasis AI akan segera dibagikan agar lebih banyak pihak dapat merasakan manfaatnya.
"Kami berkomitmen untuk memajukan garda terdepan keamanan siber AI dan akan terus bekerja sama dengan komunitas untuk membangun perangkat yang membantu melindungi pengguna daring. Nantikan informasi terbaru dari CTF yang akan kami bagikan kepada komunitas yang lebih luas," tutupnya.