![]() |
| cover | topik.id |
Tinder resmi meluncurkan Face Check, fitur verifikasi wajah pertama yang dirancang untuk memastikan keaslian pengguna dan foto profil mereka. Fitur ini kini diwajibkan bagi semua pengguna baru di tujuh negara bagian AS, termasuk California, sebelum diperluas skala global dalam beberapa bulan mendatang.
Kebijakan ini menjadi bagian dari inovasi keamanan Tinder yang bertujuan membangun kepercayaan, mengurangi peniruan identitas, serta mendefinisikan ulang konsep keaslian dalam dunia kencan digital.
Dengan penerapan Face Check, Tinder menjadi aplikasi kencan besar pertama yang menerapkan verifikasi wajah aktif secara wajib sejak tahap pendaftaran. Inisiatif ini keputusan besar Tinder untuk platform yang lebih aman dan tepercaya, di mana setiap pengguna dapat merasa lebih yakin saat berinteraksi dan membangun koneksi baru.
Proses Face Check dilakukan dengan cara sederhana namun efektif. Pengguna baru hanya perlu mengambil video swafoto singkat di dalam aplikasi, yang akan digunakan untuk memastikan bahwa pengguna adalah orang nyata dan wajahnya cocok dengan foto profil. Setelah berhasil diverifikasi, pengguna akan memperoleh lencana “Foto Terverifikasi Tinder” yang menjadi simbol keaslian pengguna di platform.
"Kami memperkuat dan mempercepat investasi kami dalam Kepercayaan dan Keamanan. Kami telah menguji Face Check secara ekstensif dan yakin akan dampak positifnya terhadap ekosistem Tinder. Keamanan merupakan bagian penting dari pengalaman Tinder, yang tertanam dalam cara orang bergabung, berjodoh, dan terhubung," kata Spencer Rascoff, CEO Match Group dan pimpinan Tinder dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Kamis (23/10/2025).
Selain memastikan keaslian profil, sistem Face Check juga mampu mendeteksi penggunaan wajah yang sama di beberapa akun, memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap praktik penipuan dan identitas ganda.
Fitur ini telah lebih dulu diuji di beberapa negara seperti Kolombia, Kanada, Australia, India, dan kawasan Asia Tenggara, dan hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal keamanan dan kepercayaan pengguna.
Dari hasil uji awal, Tinder melaporkan penurunan paparan terhadap potensi pelaku kejahatan hingga lebih dari 60%, penurunan laporan terkait kejahatan sebesar 40%, serta peningkatan nyata dalam persepsi pengguna tentang keaslian interaksi.
Hasil ini menunjukkan bahwa investasi Tinder dalam keamanan digital generasi berikutnya berhasil mengubah ekspektasi pengguna terhadap aplikasi kencan online.
"Face Check mencerminkan komitmen kami yang semakin mendalam terhadap inovasi yang bertanggung jawab yang membangun kepercayaan dan mendukung komunitas yang sehat dan berkembang. Ini hanyalah awal dari upaya yang lebih luas untuk menjadikan Tinder cara terbaik dan teraman untuk bertemu orang baru," tambah Spencer Rascoff.
Tinder juga memastikan bahwa fitur ini dikembangkan dengan standar privasi tinggi. Video swafoto hanya digunakan untuk proses verifikasi dan segera dihapus setelahnya, sementara data wajah yang disimpan bersifat terenkripsi dan tidak dapat dikembalikan.
Match Group bahkan berencana memperluas Face Check ke aplikasi lain dalam portofolionya mulai tahun 2026, memperluas standar keamanan ini ke seluruh ekosistem kencan digitalnya.
"Match Group berencana untuk mulai memperkenalkan Face Check di aplikasi tambahan dalam portofolionya pada tahun 2026," tutupnya.
.png.webp)