![]() |
| Pemandangan udara Gardens by the Bay di Singapura | dok: enterprisesg.gov.sg |
DN Media Group AS (RECHARGE), Hamburg Messe und Congress GmbH (HMC), Enterprise Singapore (EnterpriseSG), dan Singapore Tourism Board (STB) menandatangani Nota Kesepahaman untuk menyelenggarakan rangkaian konferensi dan pameran energi angin di Singapura, Jumat (28/11/2025).
Program ini akan berlangsung dari 2026 hingga 2029. Penandatanganan disaksikan pejabat tinggi dari Hamburg dan Singapura. Melalui MoU ini, Singapura akan menjadi tuan rumah RECHARGE Wind Power Summit Asia-Pacific pada 2026 dan WindEnergy Asia-Pacific pada 2027 dan 2029. Acara akan didukung oleh pengalaman global WindEnergy Hamburg. Inisiatif ini memperkuat posisi Singapura sebagai pusat energi angin di kawasan.
Assistant Managing Director for Manufacturing, Enterprise Singapore, Soh Leng Wan mengungkapkan Singapura berkomitmen untuk memimpin pengembangan energi angin lepas pantai di Asia-Pasifik, yang merupakan elemen krusial dalam transisi energi bersih kawasan.
"Kami telah mendorong pertumbuhan industri melalui inovasi, pengembangan standar, dan penguatan rantai pasok. Acara ini memberikan platform tambahan untuk menjalin lebih banyak kemitraan strategis dengan para pemangku kepentingan utama industri. Kami mengundang pelaku energi angin lepas pantai global untuk bergabung bersama kami mendorong kemajuan industri di seluruh APAC," kata Soh Leng Wan dalam pernyataan persnya yang diterima topik.id, Jumat (28/11/2025).
Asia-Pasifik saat ini merupakan pasar energi angin terbesar dengan lebih dari 607 gigawatt kapasitas terpasang pada 2024. Negara seperti Australia, India, Jepang, Filipina, Korea Selatan, dan Vietnam tengah mempercepat pengembangan energi angin. Kebijakan dan lelang energi angin terus diperluas di berbagai negara.
Energi angin lepas pantai semakin dipandang sebagai solusi strategis untuk kebutuhan energi bersih berskala besar di APAC. Kapasitas tambahan 50 gigawatt diproyeksikan terpasang sebelum 2034. Angka ini mewakili lebih dari 60 persen pertumbuhan global energi angin lepas pantai baru.
Kolaborasi lintas pemerintah, industri, dan akademisi dinilai penting untuk memaksimalkan potensi energi angin kawasan. Melalui konferensi dan pameran, para pemangku kepentingan dapat bertukar praktik terbaik dan mempercepat pengembangan proyek angin darat maupun lepas pantai. Acara ini juga memperluas jejaring global pelaku industri.
Sementara itu, CEO Hamburg Messe und Congress GmbH, Heiko M. Stutzinger mengatakan WindEnergy Asia-Pacific yang didukung oleh RECHARGE akan menghadirkan kolaborasi keahlian global dan regional yang terbaik, serta menawarkan peluang tak tertandingi untuk kerja sama dan pengembangan bisnis.
"Hamburg Messe und Congress GmbH, melalui WindEnergy Hamburg sebagai acara utama dunia untuk industri angin darat dan lepas pantai, akan memasarkan konferensi dan pameran baru ini ke jaringan globalnya," jelas Heiko.
Penyelenggaraan di Singapura sebagai ekspansi pertama WindEnergy di luar Eropa. Acara akan menghadirkan 1.600 peserta pameran, konferensi, pleno, diskusi, dan kunjungan industri. Kegiatan ini diharapkan mendorong pertumbuhan rantai pasok energi angin di APAC.
Pemerintah Singapura menegaskan komitmennya memimpin pengembangan angin lepas pantai regional. Ekosistem MICE dan inovasi Singapura disebut menjadi daya tarik utama bagi kolaborasi global. Para pemimpin industri menyambut MoU ini sebagai langkah mempercepat transisi energi bersih Asia-Pasifik.
.png.webp-rw)