Comet meluncur di Android, CEO Perplexity: versi iOS akan keluar

Versi iOS dari Comet dipastikan akan menyusul dalam beberapa hari ke depan.

author photo
A- A+
Comet meluncur di Android, CEO Perplexity: versi iOS akan keluar
CEO Perplexity, Aravind Srinivas | cover: topik.id

Perplexity resmi merilis Comet Android yang kini dapat diunduh di Google Play Store, versi seluler pertama dari browser Comet yang sebelumnya hadir terbatas. Peluncuran ini diumumkan langsung oleh CEO Perplexity, Aravind Srinivas, yang menegaskan bahwa Comet dirancang untuk membuat riset dan penelusuran jauh lebih sederhana. Browser ini menghadirkan pengalaman baru melalui perintah suara yang lebih natural.

Comet disebut mampu membuat pengguna membeli barang atau mencari informasi cukup dengan instruksi suara sederhana. Dengan kemampuan ini, Perplexity ingin menghadirkan nuansa “asisten pribadi sejati” pada perangkat seluler. Versi iOS dari Comet dipastikan akan menyusul dalam beberapa hari ke depan.

"Riset menjadi jauh lebih sederhana saat Anda menggunakan Komet. Anda dapat dengan mudah membeli barang hanya dengan perintah suara sederhana. Dan cukup banyak getaran menjelajah dengan suara, benar-benar mengubah bagaimana browser dimaksudkan untuk terasa di ponsel Anda. Asisten pribadi sejati. Versi iOS akan keluar dalam beberapa hari dari sekarang," ungkap Aravind Srinivas dalam sebuah postingan, seperti dilansir topik.id, Jumat (21/11/2025).

Sebelumnya, Comet telah dirilis secara global dan gratis setelah periode akses terbatas sejak 9 Juli. Antusiasme publik sangat tinggi, terbukti dari jutaan orang yang masuk daftar tunggu bahkan sebelum rilis penuh. Dalam waktu singkat, Comet langsung menjadi salah satu produk AI paling ditunggu pada tahun 2025.

Perplexity menyatakan bahwa jutaan pengguna bergabung di daftar tunggu dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka menilai Comet menjadi produk AI paling dicari meskipun undangan rilis disebar secara bertahap. Pengguna yang telah mencobanya mengembangkan cara-cara baru memanfaatkan Comet, di luar ekspektasi pengembang.

"Jutaan orang telah bergabung dalam daftar tunggu untuk menerima Comet, lebih cepat daripada waktu perilisannya. Comet telah menjadi produk AI paling dicari tahun ini, terlepas dari seberapa cepat kami merilis undangannya. Sementara itu, pengguna dengan akses Comet bekerja dengannya dengan cara-cara hebat yang tidak pernah kami duga, dan hasilnya jelas: orang-orang menyukai Comet," tulis Perplexity di laman resminya, seperti dikutip Jumat (3/10/2025).

Dalam fase uji coba terbatas, para pengguna menemukan pola eksplorasi yang unik dan inovatif saat memakai Comet. Pengalaman positif tersebut memperkuat keyakinan Perplexity bahwa Comet menawarkan cara baru untuk menggunakan internet sehari-hari. Kini siapa pun dapat mencobanya langsung melalui laman resmi perplexity.ai/comet.

Perplexity menjelaskan bahwa Comet dibangun dengan filosofi rasa ingin tahu sebagai pendorong inovasi. Mereka mencontohkan Wright bersaudara dan para penemu transistor sebagai inspirasi bagaimana pertanyaan bisa mengubah dunia. Dengan Comet, perusahaan ingin menghidupkan kembali budaya bertanya di era internet modern.

Namun, Perplexity menilai internet saat ini telah “rusak” karena terjebak dalam model klik, lalu lintas, dan iklan. Alih-alih menumbuhkan rasa ingin tahu, internet modern justru mendorong pengguna masuk ke corong pembelian. Melalui Comet, Perplexity berharap menghadirkan alternatif: internet yang kembali memicu pertanyaan dan eksplorasi.

"Saat ini, internet telah mematikan rasa ingin tahu kita. Pekerjaan pengetahuan mengajarkan kita untuk mencari jawaban, bukan pertanyaan. Model klik dan lalu lintas web tidak lain hanyalah mengubahnya menjadi halaman kuning digital, di mana setiap jalur mengarah ke tombol pembayaran. Di mana pun Anda berada di internet saat ini, Anda berada dalam corong pembelian seseorang," terangnya.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks