![]() |
| cover | topik.id |
Operasi global pemberantasan kejahatan siber kembali mencatat capaian penting setelah FBI dan sejumlah mitra internasional berhasil membongkar infrastruktur kriminal yang menjadi biang kerok pencuri informasi, trojan akses jarak jauh, serta botnet berbahaya. Aksi ini merupakan bagian dari Operasi Endgame, sebuah inisiatif berskala besar yang telah berjalan untuk menindak jaringan kejahatan siber yang kerap digunakan dalam serangan ransomware lintas negara.
Dalam rilis yang diterima redaksi topik.id lewat email dari laporan resmi Europol juga mengungkapkan operasi Endgame kali ini sebagai aksi besar ketiga sejak inisiatif tersebut diluncurkan. Fokus utamanya adalah menghancurkan titik-titik operasional para penjahat siber yang memanfaatkan perangkat berbahaya untuk menginfeksi, mengendalikan, dan mencuri data dari korban di seluruh dunia. Pendekatan menyeluruh dan kolaboratif menjadi kunci dalam mengidentifikasi serta menargetkan komponen infrastruktur yang paling krusial.
"FBI dan mitra kami berhasil membongkar pencuri informasi, trojan akses jarak jauh, dan botnet sebagai bagian dari Operasi Endgame. Ini menandai aksi skala besar ketiga dalam inisiatif berkelanjutan ini, yang diluncurkan untuk memerangi infrastruktur kriminal yang digunakan untuk serangan ransomware di seluruh dunia," tulis FBI dalam laporan resminya, seperti dilansir topik.id, Sabtu (15/11/2025).
Keberhasilan operasi ini tidak lepas dari kerja sama erat antara FBI dan mitra dari berbagai negara, termasuk Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Lituania, Belanda, dan Inggris. Sinergi internasional tersebut memungkinkan penegak hukum untuk melakukan tindakan terpadu melintasi yurisdiksi yang berbeda, memastikan setiap titik operasi kriminal dapat dilumpuhkan secara simultan.
Dalam aksi ini, aparat gabungan berhasil menonaktifkan total 1.025 server yang digunakan untuk menjalankan serta menyebarkan malware berbahaya. Selain itu, sebanyak 20 domain yang berkait dengan aktivitas kriminal turut disita sebagai langkah untuk memutus akses pelaku terhadap infrastruktur digital mereka. Penangkapan satu tersangka di Yunani menambah daftar capaian penegakan hukum dalam operasi tersebut.
"Operasi ini merupakan upaya bersama dengan mitra dari Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Lituania, Belanda, dan Inggris. Kami melumpuhkan 1.025 server, menyita 20 domain, dan menangkap satu tersangka di Yunani," ungkap dalam laporan itu.
Jaringan kriminal yang dibongkar terdiri dari berbagai perangkat yang memiliki peran signifikan dalam ekosistem kejahatan siber. Di antaranya adalah pencuri informasi Rhadamanthys, trojan akses jarak jauh VenomRAT, serta botnet Elysium yang memungkinkan pelaku mengendalikan perangkat korban secara masif. Infrastruktur-infrastruktur ini telah lama menjadi ancaman bagi pengguna dan organisasi di banyak negara.
FBI menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kerja sama internasional untuk menghadapi ancaman siber modern yang bersifat lintas batas. Melalui Operasi Endgame dan kolaborasi berkelanjutan dengan berbagai negara, penegak hukum global terus memperkuat pertahanan digital dan menjaga masyarakat dari serangan ransomware maupun bentuk kejahatan siber lainnya.
"Infrastruktur yang dibongkar, termasuk pencuri informasi Rhadamanthys, VenomRAT, dan botnet Elysium, sangat penting bagi aktivitas kejahatan siber. Dengan bekerja sama dengan mitra internasional, kami melindungi negara dengan menutup layanan-layanan utama yang diandalkan oleh para penjahat siber on," tutup dalam laporan tersebut.
