Mozilla tambah kekuatan Firefox, AI Window segera meluncur

Mozilla menilai bahwa AI seharusnya menjadi alat yang dapat digunakan, dipelajari, serta dibentuk bersama oleh pengguna dan pengembang.

author photo
A- A+
cover | topik.id

Mozilla kembali memperkuat posisinya dalam persaingan teknologi setelah meningkatkan fitur sidik cari, kini integrasi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) di Firefox segera diluncurkan. 

Hal itu diumumkan secara resmi, perusahaan menegaskan bahwa pendekatan terhadap AI dibangun di atas prinsip keterbukaan, aksesibilitas, dan kebebasan memilih, serupa dengan nilai-nilai dasar internet itu sendiri. 

Mozilla menilai bahwa AI seharusnya menjadi alat yang dapat digunakan, dipelajari, serta dibentuk bersama oleh pengguna dan pengembang, bukan teknologi yang membatasi. 

Dalam pengembangan fitur-fitur berbasis AI, Mozilla memastikan bahwa pengguna Firefox tidak akan pernah terjebak dalam satu ekosistem tertutup atau dipaksa menggunakan AI tanpa persetujuan. 

Sejumlah fitur awal seperti chatbot AI di bilah sisi desktop serta Shake to Summarize di iOS menunjukkan bagaimana perusahaan memprioritaskan fleksibilitas. 

"Di Firefox, Anda tidak akan pernah terpaku pada satu ekosistem atau dipaksa menggunakan AI dalam pengalaman menjelajah Anda. Anda yang memutuskan kapan, bagaimana, atau apakah akan menggunakannya. Anda telah melihat pendekatan ini beraksi melalui beberapa fitur terbaru kami seperti chatbot AI di bilah sisi untuk desktop atau Shake to Summarize di iOS," tulis Mozilla dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Sabtu (15/11/2025).

Lebih lanjut, pengguna tetap menjadi penentu utama kapan, bagaimana, atau bahkan apakah ingin memanfaatkan kecerdasan buatan dalam aktivitas berselancar, Mozilla memastikan melalui hadirnya AI Window atau Jendela AI, sebuah ruang interaktif cerdas yang sedang dikembangkan sebagai bagian dari pengalaman Firefox generasi berikutnya. 

Fitur ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan asisten AI secara langsung dan mendapatkan bantuan saat menjelajah web. Namun, sesuai prinsip Mozilla, fitur tersebut sepenuhnya opsional dan dapat dimatikan kapan saja jika tidak sesuai kebutuhan.

"Kini, kami dengan bangga mengundang Anda untuk membantu merancang inovasi kami berikutnya: Jendela AI. Ini adalah ruang baru, cerdas, dan dapat dikontrol pengguna yang sedang kami bangun di Firefox. Anda dapat mengobrol dengan asisten AI dan mendapatkan bantuan saat menjelajah, semuanya sesuai keinginan Anda. Dengan berlangganan sepenuhnya, Anda memiliki kendali penuh, dan jika Anda mencobanya dan merasa tidak cocok, Anda dapat menonaktifkannya," ungkap Mozilla.

Melalui pendaftaran daftar tunggu, pengguna bisa menjadi pihak pertama yang mencoba inovasi tersebut sekaligus memberikan masukan. Transparansi dan pengembangan terbuka menjadi salah satu fondasi kunci yang terus dipertahankan Mozilla sejak awal.

Melalui Jendela AI, Mozilla ingin memastikan bahwa Firefox tetap menjadi browser yang memberikan pilihan paling lengkap. Pengguna bebas mengandalkan Firefox dalam mode klasik, beralih ke Jendela Pribadi untuk perlindungan maksimal, atau mencoba Jendela AI untuk pengalaman yang lebih cerdas dan personal. 

Pendekatan berlapis ini menunjukkan bahwa Mozilla menolak konsep "semua atau tidak sama sekali" yang diadopsi sebagian browser berbasiskan AI.

"Kesuksesan kami selalu didorong oleh komunitas pengguna dan pengembang kami, dan kami akan terus bergantung pada Anda saat kami mengeksplorasi bagaimana AI dapat melayani web, tanpa pernah kehilangan fokus pada komitmen kami untuk membangun apa yang paling penting bagi pengguna kami, Firefox yang tetap cepat, aman, dan pribadi," tutup Mozilla dalam pengumuman itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks