![]() |
| cover | topik.id |
Mozilla memperkuat posisinya sebagai pelopor privasi di ranah digital melalui rilis Firefox 145. Dalam pembaruan ini, Mozilla memperkenalkan perluasan fitur perlindungan sidik jari peramban, untuk menekan praktik pelacakan tersembunyi yang sering kali tetap aktif meski pengguna sudah memblokir kuki atau menjelajah secara pribadi.
Upaya ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Mozilla untuk membangun ekosistem web yang lebih sehat, transparan, dan menghormati privasi pengguna.
Sidik jari peramban, atau browser fingerprinting, bekerja dengan mengumpulkan berbagai detail teknis dari perangkat pengguna, seperti zona waktu, pengaturan sistem operasi, atau jenis kartu grafis, untuk menciptakan “identitas digital” unik.
Identitas ini memungkinkan pihak ketiga melacak aktivitas pengguna di berbagai situs web tanpa perlu kuki, bahkan di mode privat, praktik ini telah lama menjadi tantangan besar bagi privasi digital.
"Sidik jari membangun ID digital rahasia Anda dengan mengumpulkan detail halus pengaturan Anda — mulai dari zona waktu hingga pengaturan sistem operasi Anda, yang bersama-sama menciptakan "sidik jari" yang dapat diidentifikasi di seluruh situs web dan di seluruh sesi peramban," tulis Mozilla dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Kamis (13/11/2025).
Melalui rilis Firefox 145, Mozilla menyelesaikan fase kedua perlindungan sidik jari yang kini diterapkan pada semua sesi penelusuran, bukan hanya pada daftar pelacak yang diketahui. Menurut pengujian internal Mozilla, alur ini berhasil memangkas jumlah pengguna Firefox yang dapat diidentifikasi melalui sidik jari hingga setengahnya.
Mozilla mengembangkan pertahanan ini berdasarkan analisis global terhadap bagaimana sidik jari peramban bekerja di dunia nyata. Firefox kini menjadi peramban pertama dengan tingkat wawasan dan perlindungan paling komprehensif terhadap teknik pelacakan tersebut.
"Perlindungan sidik jari yang kini diperluas menunjukkan tujuan yang lebih luas: memprioritaskan kebebasan online Anda melalui privasi yang dirancang secara inovatif. Sejak 2021, Firefox telah secara bertahap meningkatkan perlindungan anti-sidik jari yang menargetkan informasi paling umum yang dikumpulkan untuk dugaan penggunaan sidik jari," ungkap Mozilla.
Serupa dengan fitur Total Cookie Protection sebelumnya, perlindungan sidik jari baru akan hadir terlebih dahulu di Mode Penjelajahan Pribadi dan Mode Ketat ETP sebelum diaktifkan secara default.
Perlindungan ini beroperasi secara berlapis dengan menggabungkan mekanisme blokir skrip pelacakan dan pembatasan informasi yang diberikan peramban ke situs web. Pendekatan ini memastikan Firefox tetap berguna bagi situs sah, misalnya yang membutuhkan akses data grafis untuk optimalisasi permainan, sembari membatasi pelacak yang mencoba menyalahgunakan data teknis untuk membangun profil pengguna.
"Berdasarkan analisis global tentang bagaimana peramban orang sungguhan dapat di-fingerprint, Mozilla telah mengembangkan pertahanan baru yang unik dan canggih terhadap teknik-teknik sidik jari di dunia nyata. Firefox adalah peramban pertama dengan tingkat wawasan tentang sidik jari ini dan pertahanan yang diterapkan paling efektif untuk menguranginya," jelasnya.
