OpenAI dan AWS bangun komputasi AI terbesar dunia untuk ChatGPT

Perjanjian besar antara OpenAI dan AWS berlangsung selama tujuh tahun.

author photo
A- A+
cover | topik.id

Amazon Web Services (AWS) dan OpenAI resmi mengumumkan kemitraan strategis multi-tahun senilai $38 miliar (setara Rp634 triliun) untuk memperkuat infrastruktur kecerdasan buatan (AI) global. Perjanjian besar ini akan berlangsung selama tujuh tahun, dengan AWS menyediakan kapasitas komputasi berskala besar yang dirancang khusus untuk mendukung beban kerja inti OpenAI. 

Melalui kesepakatan itu, OpenAI mendapatkan akses ke ratusan ribu GPU NVIDIA mutakhir dan kapasitas CPU yang dapat berkembang hingga puluhan juta unit, guna meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengembangan teknologi AI generatif.

Langkah strategis ini menandai babak baru dalam evolusi infrastruktur AI global. Pesatnya permintaan daya komputasi untuk pengembangan model AI tingkat lanjut telah mendorong OpenAI beralih ke AWS sebagai mitra utama. 

Dikenal dengan keandalan, keamanan, dan skala bilitasnya, AWS dianggap mampu memenuhi kebutuhan komputasi intensif OpenAI dalam jangka panjang. Implementasi penuh kerja sama ini dijadwalkan selesai sebelum akhir 2026, dengan potensi ekspansi lebih lanjut hingga tahun 2027 dan seterusnya.

CEO OpenAI, Sam Altman, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan memperkuat ekosistem AI global serta penskalaan AI tingkat lanjut yang membutuhkan komputasi masif dan andal. 

"Penskalaan AI tingkat lanjut membutuhkan komputasi yang masif dan andal, Kemitraan kami dengan AWS memperkuat ekosistem komputasi yang luas yang akan mendukung era baru ini dan menghadirkan AI canggih bagi semua orang," kata Sam Altman dalam pernyataan resminya, Senin (3/11/2025).

Infrastruktur yang dikembangkan AWS untuk OpenAI dirancang dengan arsitektur canggih yang memaksimalkan efisiensi pemrosesan AI. Penggunaan GPU NVIDIA generasi terbaru, seperti GB200 dan GB300, dalam konfigurasi Amazon EC2 UltraServer memberikan performa latensi rendah dan efisiensi tinggi di seluruh jaringan sistem. 

Dengan projek ini, OpenAI dapat mengelola berbagai jenis beban kerja, mulai dari inferensi ChatGPT hingga pelatihan model generasi berikutnya, tanpa mengorbankan kecepatan maupun kualitas.

Kemampuan AWS dalam menjalankan infrastruktur AI berskala besar menjadi faktor kunci dalam kolaborasi ini. Perusahaan telah membangun reputasi sebagai penyedia layanan cloud paling andal dengan klaster yang mencapai lebih dari 500 ribu chip, memungkinkan operasional komputasi dalam skala yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan kapasitas sebesar ini, AWS memberikan fondasi yang kokoh bagi pengembangan AI yang lebih cepat dan aman.

Senada dengan itu, CEO AWS Matt Garman menyebut bahwa kolaborasi dengan OpenAI mencerminkan posisi AWS sebagai penyedia infrastruktur AI terdepan. Seiring OpenAI terus mendorong batas kemampuan teknologi, infrastruktur AWS akan menjadi tulang punggung utama ambisi AI mereka. 

"Seiring OpenAI terus mendorong batas-batas kemungkinan, infrastruktur AWS terbaik di kelasnya akan menjadi tulang punggung ambisi AI mereka. Luasnya dan ketersediaan komputasi yang dioptimalkan secara langsung menunjukkan mengapa AWS diposisikan secara unik untuk mendukung beban kerja AI OpenAI yang sangat besar," ujar Matt Garman, CEO AWS. 

Kedua perusahaan itu, kini menyediakan teknologi AI mutakhir yang bermanfaat bagi berbagai organisasi di seluruh dunia. Awal tahun ini, model fondasi bobot terbuka OpenAI telah tersedia di Amazon Bedrock.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks