![]() |
| cover | topik.id |
Kementerian Perdagangan Tiongkok menyambut baik langkah pemerintah Belanda yang menangguhkan perintah administratif terkait produsen semikonduktor Nexperia. Perusahaan itu merupakan anak usaha luar negeri dari Wingtech asal Tiongkok. Beijing menilai keputusan ini sebagai sinyal positif awal.
Juru bicara kementerian menyebut penangguhan tersebut sebagai “langkah pertama ke arah yang benar.” Menurutnya, tindakan ini membuka ruang penyelesaian yang lebih tepat dan konstruktif. Namun, langkah itu dinilai belum menyentuh akar persoalan.
Kedua negara menggelar dua putaran konsultasi di Beijing pada Selasa dan Rabu. Dalam pertemuan itu, Belanda menawarkan penangguhan perintah yang diterbitkan berdasarkan “Undang-Undang Ketersediaan Barang.” Penangguhan ini dipandang sebagai bentuk respons terhadap keberatan Tiongkok.
Meski demikian, penangguhan belum berarti pencabutan perintah administratif sepenuhnya. Beijing menilai pencabutan total adalah kunci untuk menghentikan turbulensi rantai industri semikonduktor global. Tanpa itu, stabilitas pasokan tetap rentan.
"Namun, penangguhan tersebut tidak sampai mencabut perintah administratif, sebuah langkah yang akan mengatasi akar penyebab turbulensi dan kekacauan dalam rantai industri dan pasokan semikonduktor global," kata juru bicara tersebut seperti laporan di laman resmi Pemerintah Tiongkok, dilansir topik.id, Kamis (20/11/2025).
Tiongkok juga menilai keputusan Kementerian Urusan Ekonomi Belanda yang mencabut kendali Wingtech atas Nexperia sebagai langkah keliru. Kebijakan tersebut dinilai menjadi hambatan utama dalam penyelesaian masalah. Beijing menegaskan perlunya koreksi agar solusi dapat dicapai.
Selama konsultasi, pihak Tiongkok menekankan bahwa sumber gangguan rantai pasokan semikonduktor berada pada keputusan Belanda. China berharap Belanda menunjukkan ketulusan lebih lanjut dalam bekerja sama. Kolaborasi dinilai penting untuk mengurangi ketegangan yang sedang berlangsung.
"Tiongkok berharap pihak Belanda akan terus menunjukkan ketulusan dalam bekerja sama dengan China dan mengajukan proposal yang benar-benar konstruktif untuk memecahkan masalah," harapnya.
Kedua negara sepakat untuk mengurangi intervensi administratif dalam proses bisnis. Mereka juga mendukung penyelesaian perselisihan internal perusahaan melalui konsultasi sesuai hukum. Kesepakatan ini diharapkan memulihkan stabilitas industri semikonduktor global.
"Kedua belah pihak telah sepakat untuk menghilangkan intervensi administratif dan mendukung perusahaan dalam menyelesaikan perselisihan internal melalui konsultasi sesuai dengan hukum, yang tidak hanya akan melindungi hak-hak sah investor tetapi juga menciptakan kondisi yang lebih baik untuk memulihkan keamanan dan stabilitas industri semikonduktor global," tutup dalam laporan itu.
.png.webp)