![]() |
| Chairman & CEO SoftBank Group Corp., Masayoshi Son dan CEO OpenAI, Sam Altman | cover: topik.id |
SoftBank Group dan OpenAI resmi mengumumkan pembentukan usaha patungan baru bernama SB OAI Japan GK (SB OAI Jepang). Kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan solusi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) perusahaan bernama 'Crystal Intelligence', yang dirancang untuk mentransformasi manajemen korporasi dan praktik operasional di Jepang.
Struktur kepemilikan usaha patungan ini dibagi secara merata, 50 persen dimiliki oleh C Holdings Corporation, gabungan SoftBank Corp. dan SoftBank Group Corp. (Kepemilikan C Holdings: SoftBank Corp.: 51%, SoftBank Group Corp.: 49%) dan 50 persen oleh OpenAI Group PBC.
Melalui SB OAI Jepang, kedua raksasa teknologi ini akan menggabungkan keahlian mereka di bidang kecerdasan buatan dan integrasi sistem. Produk utama yang dikembangkan, Crystal Intelligence, merupakan solusi AI terpadu yang memadukan teknologi terbaru dari OpenAI dengan dukungan implementasi lokal dari SoftBank.
Peluncuran resmi untuk pasar Jepang dijadwalkan pada tahun 2026, dengan target menjadikan Crystal Intelligence sebagai fondasi AI korporasi nasional. Platform yang digadang-gadang super canggih itu akan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan mengadopsi teknologi AI dalam seluruh proses bisnis.
Sistem ini dirancang untuk menyatukan berbagai produk dan layanan OpenAI, seperti model bahasa generatif dan agen AI otonom, ke dalam ekosistem perusahaan yang lebih efisien. SB OAI Jepang juga akan memberikan dukungan integrasi dan pelatihan agar solusi ini dapat diadaptasi dengan cepat oleh dunia bisnis Jepang.
CEO OpenAI, Sam Altman menyebut kolaborasi ini memperluas akses terhadap teknologi AI mutakhir di pasar global, dimulai dari Jepang. Ia menegaskan bahwa kemitraan dengan SoftBank akan mempercepat adopsi AI di perusahaan-perusahaan besar dan membantu mereka beradaptasi dengan era kecerdasan buatan generatif.
"Usaha patungan dengan SoftBank ini merupakan langkah penting yang akan mempercepat visi kami untuk menghadirkan AI canggih ke beberapa perusahaan paling berpengaruh di dunia, dimulai dengan Jepang," kata Sam dalam pernyataan resminya, seperti dilansir topik.id, Selasa (11/11/2025).
Sebagai langkah awal, SoftBank Corp. akan menjadi pengguna pertama Crystal Intelligence. Perusahaan ini akan menguji coba penerapan solusi AI tersebut di seluruh lini operasional untuk menilai dampak dan efektivitasnya dalam pengembangan produk dan strategi bisnis. Hasil dari penerapan awal ini akan menjadi panduan utama bagi SB OAI Jepang dalam menyesuaikan produk dan membagikan pengalaman kepada perusahaan lain di Jepang.
Sementara itu, Masayoshi Son, Chairman & CEO SoftBank Group Corp., menilai kerja sama ini sebagai awal dari era baru inovasi AI. Ia menyatakan bahwa agen-agen AI di masa depan akan mampu memahami tujuan bisnis manusia dan bekerja sama secara otonom untuk mewujudkannya. Dengan dukungan OpenAI, SoftBank yakin dapat mempercepat revolusi digital Jepang menuju masyarakat yang digerakkan oleh kecerdasan buatan.
Transformasi ini sejalan dengan visi SoftBank Group untuk menjadi kelompok perusahaan berbasis AI. Saat ini, SoftBank telah memanfaatkan lebih dari 2,5 juta GPT—model ChatGPT yang dikustomisasi—dalam kegiatan operasional internalnya. Kolaborasi dengan OpenAI dianggap sebagai langkah logis berikutnya dalam membangun ekosistem AI yang lebih kuat dan terintegrasi, dengan Crystal Intelligence sebagai fondasi utama.
"Dengan peluncuran SB OAI Jepang, kami mempercepat pengembangan kecerdasan Crystal. SoftBank Corp. akan memimpin dengan menerapkan dan memanfaatkan kecerdasan Crystal secara internal, dan dengan memanfaatkan wawasan yang diperoleh melalui proses ini, kami akan membantu klien korporat mentransformasi manajemen dan praktik operasional perusahaan mereka," jelas Masayoshi Son.
