![]() |
| cover | dok: @alibaba |
Alibaba memanfaatkan panggung Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Brasil untuk menunjukkan bahwa artificial intelligence (AI) dapat menjadi alat mitigasi iklim skala global, bukan sekadar teknologi hiburan.
Perusahaan asal Tiongkok itu akan menampilkan strategi yang menggabungkan rekayasa infrastruktur, prediksi cuaca, dan pengaruh platform. Pendekatan tersebut menempatkan Alibaba sebagai penyedia solusi iklim berskala besar.
Upaya pertama difokuskan pada penghijauan infrastruktur digitalnya sendiri melalui konsep “5 Hijau”. Alibaba Cloud mendorong penggunaan energi bersih, perangkat hemat energi, serta pusat data yang lebih efisien. Semua ini dipaketkan sebagai layanan rendah karbon untuk pelanggan globalnya.
Berbagai inovasi diterapkan melalui kembaran digital, penjadwalan pekerjaan cerdas, dan pengalihan beban kerja ke wilayah berenergi lebih bersih. Pendekatan ini membuat operasi komputasi lebih optimal tanpa pemborosan energi. Alibaba menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut menghindarkan emisi hingga 11,19 juta ton pada tahun fiskal 2025.
Di bidang prediksi cuaca, Alibaba memperkenalkan model 'Baguan' yang dirancang khusus untuk iklim dan meteorologi. Model ini memproyeksikan cuaca jangka pendek hingga sepuluh hari dan tren iklim jangka panjang. Keunggulannya terletak pada kemampuan membaca pola global dan lokal sekaligus.
"Jika pusat data yang lebih bersih mengatasi dampak lingkungan dari AI itu sendiri, Alibaba ingin model-modelnya juga membantu mengatasi masalah lingkungan global. Di COP30, mereka memamerkan serangkaian sistem AI yang berfokus pada iklim yang dibangun di bawah merek 'Baguan', yang dilatih bukan berdasarkan swafoto dan daftar belanja, tetapi berdasarkan data cuaca dan iklim yang sangat banyak," tulis Alibaba dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Kamis (11/12/2025).
Baguan-Seasonal memproyeksikan kondisi hingga 12 bulan ke depan dengan pendekatan probabilistik. Sementara itu, Baguan-S2S mengisi celah prediksi 14–42 hari yang sebelumnya sulit dijangkau model tradisional. Teknologi ini ditujukan untuk memberi peringatan dini terhadap banjir, kekeringan, dan gelombang dingin.
Dari sisi konsumsi, Alibaba mengandalkan kekuatan ekosistemnya untuk memicu pengurangan emisi melalui pendekatan “Scope 3+”. Rekomendasi AI di Taobao dan Tmall diarahkan untuk menonjolkan produk hemat energi. Langkah ini diklaim membantu mengurangi emisi 16,2 juta ton dan total 59,2 juta ton di seluruh ekosistem.
Idle Fish juga menjadi pilar dengan mempermudah ekonomi sirkular menggunakan agen AI. Pengguna dipandu untuk menjual kembali barang, memperpanjang umur produk, dan mengurangi produksi baru. Pada 2025, langkah ini menghasilkan pengurangan emisi tambahan sebesar 11,8 juta ton.
"Pada tahun 2025, alat-alat ini telah membantu platform ini mencapai 45 juta pengguna dan memungkinkan pengurangan emisi sebesar 11,8 juta ton dengan memperpanjang umur produk daripada memproduksi produk baru," ungkap Alibaba.
Di ranah kebijakan, Alibaba mempublikasikan “Laporan Aksi AI untuk Kebaikan 2025” serta terlibat dalam penyusunan pedoman ITU untuk menilai dampak lingkungan AI. Perusahaan ingin menunjukkan komitmen pada standar global terkait keberlanjutan. Langkah ini memperkuat citra Alibaba sebagai pemain teknologi yang mendorong kerangka kerja AI bertanggung jawab.
Presentasi Alibaba di COP30 menegaskan penyatuan antara kebijakan iklim dan digital. Dengan menggabungkan infrastruktur hijau, prediksi cuaca, dan pengaruh platform terhadap konsumsi, mereka menawarkan model transformasi sistem. Gambaran ini menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat menjadi tulang punggung adaptasi terhadap perubahan iklim.
"Kombinasi kehebatan teknologi Alibaba, skala platform, dan antusiasme untuk menetapkan standar menawarkan gambaran tentang bagaimana salah satu kerajaan digital terbesar di dunia ingin dilihat: bukan hanya sebagai pedagang barang dan data, tetapi sebagai perancang masa depan dengan emisi karbon yang lebih rendah," jelas Alibaba dalam laporan resminya.
.png.webp)