iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Warga ASEAN ramai-ramai kunjungi Tiongkok, sebagian tanpa visa

Perjalanan masuk dari negara-negara ASEAN ke daratan Tiongkok naik 27,5 persen, melampaui 10 juta kedatangan.

author photo
A- A+
Kota Shenzhen, kawasan ekonomi khusus pertama Tiongkok | @gov.cn
Jumlah perjalanan antara daratan Tiongkok dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencatat lonjakan sepanjang delapan bulan pertama tahun 2025. Berdasarkan data Administrasi Imigrasi Nasional Tiongkok (NIA), total perjalanan lintas kawasan melampaui 25,24 juta, meningkat 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari Januari hingga Agustus 2025, lebih dari 14,5 juta warga daratan Tiongkok melakukan perjalanan ke negara-negara ASEAN. Angka ini naik 3,7 persen dari tahun 2024, menunjukkan tingginya minat masyarakat Tiongkok terhadap destinasi wisata, pendidikan, dan peluang bisnis di Asia Tenggara.
"Jumlah perjalanan antara daratan Tiongkok dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melampaui 25,24 juta dalam delapan bulan pertama tahun 2025, naik 11,2 persen dari tahun ke tahun, data dari Administrasi Imigrasi Nasional Tiongkok (NIA) menunjukkan," tulis laporan otoritas Tiongkok tersebut, dilansir (17/9/2025).
Sebaliknya, arus perjalanan dari ASEAN ke Tiongkok tumbuh lebih pesat dengan lonjakan 27,5 persen. Jumlah kedatangan menembus 10 juta orang, di mana sebagian besar memanfaatkan fasilitas bebas visa yang ditawarkan Tiongkok. Kemudahan ini terbukti menjadi faktor utama dalam menarik wisatawan dan pebisnis dari kawasan.

"Selama periode yang sama, perjalanan masuk dari negara-negara ASEAN ke daratan Tiongkok naik 27,5 persen, melampaui 10 juta kedatangan, yang sebagian besarnya memasuki Tiongkok tanpa visa," jelasnya.

Menurut NIA, kebijakan bebas visa dan langkah-langkah untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas telah memberikan dampak positif yang besar. Selain memperlancar mobilitas, kebijakan ini juga memperkuat hubungan sosial, budaya, serta pendidikan antara kedua kawasan.

Pertumbuhan interaksi masyarakat lintas negara ini turut mendongkrak kerja sama ekonomi dan perdagangan. Semakin banyaknya perjalanan diyakini memperkuat jejaring bisnis, membuka peluang investasi baru, serta mendukung distribusi barang dan jasa secara lebih efisien di kawasan regional.

Tiongkok berkomitmen untuk memperluas kebijakan fasilitasi perjalanan. NIA menyatakan pihaknya akan terus memperkenalkan kebijakan baru guna mendorong pertukaran manusia, meningkatkan kerja sama strategis, dan menyuntikkan vitalitas pada pembangunan sosial-ekonomi kawasan.

"Memperkenalkan kebijakan untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas, mempromosikan pertukaran antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan regional, dan terus menyuntikkan vitalitas ke dalam pembangunan sosial-ekonomi kawasan," terangnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks