Badan Keamanan Siber Singapura dicatut, penipu pakai email palsu

Para penipu memanfaatkan taktik ancaman, memberi batas waktu 24 jam kepada korban untuk merespons.

Dharma Putra
A- A+
cover | @csa
Singapore Cyber Emergency Response Team (SingCERT) menerima lonjakan laporan terkait aksi penipuan yang mengatasnamakan Badan Keamanan Siber Singapura (CSA) dan Kepolisian Singapura (SPF). 

Para penipu mencatut nama CSA dan SPF menggunakan email palsu untuk menyebarkan dokumen Perintah Pengadilan palsu, dengan tuduhan bahwa alamat IP penerima digunakan dalam aktivitas ilegal. 

Selain itu, para penipu memanfaatkan taktik ancaman, memberi batas waktu 24 jam kepada korban untuk merespons, dengan iming-iming menghindari hukuman penjara. Modus ini menargetkan masyarakat yang tidak curiga untuk menyerahkan informasi pribadi, atau bahkan dana, kepada pelaku.
"Singapore Cyber ​​Emergency Response Team (SingCERT) telah menerima banyak laporan tentang penipu yang menyamar sebagai petugas dari Badan Keamanan Siber Singapura (CSA) dan Kepolisian Singapura (SPF) melalui email palsu. Para penipu ini berupaya menipu masyarakat dengan memberikan dokumen Perintah Pengadilan palsu, lalu secara keliru mengklaim bahwa perintah pengadilan telah diajukan terhadap alamat Protokol Internet (IP) mereka untuk melakukan aktivitas ilegal. Para penipu kemudian akan menekan calon korban untuk menanggapi perintah pengadilan palsu tersebut dalam waktu 24 jam untuk menghindari kemungkinan hukuman penjara," tulis CSA di laman resminya, dikutip Minggu (24/11/2024).
Untuk mengatasi ancaman ini, masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh taktik intimidasi para penipu. CSA menegaskan bahwa lembaga pemerintah tidak pernah meminta data pribadi, perbankan, atau permintaan untuk menginstal perangkat lunak melalui email. 

CSA menyarakan masyarakat untuk selalu memverifikasi keaslian email dengan menghubungi instansi terkait melalui saluran resmi. Selain itu, pemerintah juga menyediakan platform pelaporan untuk membantu korban yang mengalami kerugian finansial akibat penipuan ini.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh para penipu ini. Pejabat pemerintah tidak akan meminta Anda untuk," jelasnya.

Contoh surat penipuan:

contoh surat penipuan | @csa
Berikut rincian imbauan CSA, Pejabat pemerintah tidak akan meminta masyarakat untuk: 
  • Transfer uang ke rekening bank, atau nomor ponsel yang terhubung ke rekening bank;
  • Berikan informasi perbankan, SingPass atau CPF Anda yang terkait;
  • Klik tautan yang mengarah ke situs web bank; dan
  • Instal perangkat lunak atau aplikasi di luar toko aplikasi resmi atau ubah pengaturan telepon/perangkat Anda.
  • Selalu verifikasi keaslian email yang mengaku berasal dari lembaga pemerintah mana pun. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungi lembaga tersebut melalui saluran resmi (misalnya nomor kontak atau alamat email yang tercantum di situs web resmi lembaga tersebut).
"Jika ragu, mintalah saran dari keluarga dan teman Anda atau hubungi saluran bantuan antipenipuan. Anda dapat mengirim email ke SingCERT di [email protected] untuk verifikasi atau melaporkan insiden tersebut ke SingCERT di https://go.gov.sg/singcert-incident-reporting-form," tulis CSA.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks